Wage Rudolf Supratman lahir
diJatinegara, Jakarta, pada tanggal 9 Maret 1903, putra seorang bintara KNIL
(Tentara Hindia Belanda). Setelah menamatkan Sekolah Dasar di Jakarta,
melanjutkan pelajaran di Normaal School Ujungpadang, sampai selesai.
Baca Selengkapnya
Ia mulai tertarik kepada pergerakan
nasioanl dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang
terhadap penjajahan Belanda mulai timbul dan akhirnya dituangkan dalam buku
Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh Pemerintah Belanda.
Sewaktu tinggal diUjungpadang,
Supratman memperoleh pelajaran musik dari kakakny, sehingga pandai bermain
biola dan kemudian bisa mengubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu
kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu
menentang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.
Supratman terangsang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu
Indonesia Raya.
Pada malam penutupan Kongres, tanggal
28 Oktober 1928, Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental
di depan peserta umum. Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia
Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya.
Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila
parta-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu
dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk
merdeka.
Sesudah Indonesia merdeka, lagu
Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi,
pencipta lagu itu, Wage Rudolf Supratman, tida k sempat menikmati hidup dalam
suasana kemerdekaan. Ia meninggal dunia pada tanggal 17 Agustus 1938 di
Surabaya dan dimakamkan di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar