Teuku Umar lahir di meulaboh, Aceh
pada tahun 1854. Ia tak pernah mendapat pendidikan yang teratur dan sejak kecil
sudah terbiasa hidup bebas, suka berkelahi serta memiliki kemauan yang sukar
ditundukkan. Dalam usia muda ia sudah diangkat menjadi kepala kampung.
Teman-temannyaterdiri atas orang-orag yang berani.
Baca Selengkapnya
Teuku Umar baru berumur sembilan belas
tahun ketika terjadi perang Aceh – Belanda pada tahun 1873. Sejak saat itu, ia
turut berperang melawan Belanda bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya. Pada tahun 1893 Teuku Umar berdamai dengan Belanda
dan izinkan memiliki tentara sebanyak 250 orang serta diberi persenjataan yang
lengkap. Dengan kekuatan tersebut, ia mulai memerangi pejuang-pejuang Aeh yang
belum menyerah kepada Belanda. Tetapi, perang itu hanya perang pura-pura.
Sebelum serangan dimulai, sudah diberitahukan terlebih dahulu kepda
pejuang-pejuang Aceh. Belanda tidak mengetahui siasat tersebut da tetap yakin
bahwa Teuku Umar akan berhasil mengamankan seluruh daerah Aceh. Karena itu,
senjata dan perlengkapan lain terus bertambah. Pada tanggal 29 Maret 1896,
Teuku Umar berbalik melawan Belanda dan kembali berjuang untuk kepentingan
bangsanya dengan membawa lari 800.000 dollar serta peralatan lain. Pemerintah
bElanda tertipu mentah-mentah.
Belanda mengerahkan kekuatan yang
besar untuk menangkap Teuku Umar hidup atau mati. Tanggal 11 februari 1899
terjadi pertempuran di meulaboh. Teuku Umar gugur dan dimakamkan i desa Mugo,
daerah pedalaman Meulaboh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar