Selamat Datang di My Web Blog

Sabtu, 09 Mei 2015

SUPENO (1916-1949)



Supeno lahir pada tanggal 12 Juli 1916. Sampai sekarang kehidupan masa kanak-kanaknya belum banyak diketahui. Begitu pula pendidikan apa saja yang pernah ditempuhnya. Pada masa Perang Kemerdekaan (1945-1950), ia turut berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Baca Selengkapnya




Mula-mula Supeno termasuk kelompok Amir Syarifuddin. Tetapi karena berbeda politik dengan Amir Syarifuddin, Supeno memisahkan diri. Ia diangkat sebagai Menteri Pembangunan dan Pemuda dalam kabinet yang dipimpin  oleh Wakil Presiden/Perdana Menteri Drs. Mohammad Hatta. Karena itu, ia dikecam oleh golongan kiri dan dituduh sebagai pengkhianat. Supeno menegaskan bahwa ia duduk dalam kabinet semata-mata atas kesadaran politik pribadi dan tidak mewakili golongan kiri.

Perundingan-perundingan yang diadakan oleh kedua belah pihak dan diawasi oleh Komisi Tiga Negara (KTN) yang dibentuk oleh Komisi Tiga Negara (KTN) yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menemui jalan buntu. Akhirnya, pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan agresi militer untuk kedua kalinya. Beberapa orang pimpinan negara, antara lain Presiden dan Wakil Presiden tertangkap dan diasingkan ke luar Pulau Jawa.

Pada tanggal 24 Februari 1949 rombongannya berada di desa Ganter, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Waktu itu Belanda melancarkan serangan ke desa tersebut. Menteri Pembangunan dan Pemuda, Supeno, beserta beberapa orang pengawal sedang mandi di pancuran. Ia ditangkap Belanda dan ditembak di tempat itu juga. Setahun kemudian, tanggal 24 Februari 1950, jenazahnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar