Selamat Datang di My Web Blog

Sabtu, 09 Mei 2015

MARIA WALANDA MARAMIS (1872-1924)



Maria Yosephine maramis lahir di kema, Sulawesi Utara, pada tanggal 1 Desember 1872. Umur enam tahun ia sudah yatum piatu dan sejak saat itu diasuh oleh seorang pamannya. Pendidikan di sekolah hanya ditempuh sampai Sekolah Dasar.
Baca Selengkapnya




Pada waktu itu gadis-gadis Minahasa tidak diizinkan bersekolah di sekolah yang lebih tinggi. Mereka harus tinggal di rumah untuk menunggu saat menikah. Maria banyak bergaul dengan orang-orang terpelajar, antara lain Pendeta Ten Hove. Karena pergaulan itu pengetahuannya bertambah luas, lalu ia bercita-cita untuk memajukan kaum Wanita Minahasa. Perkawinan dengan Yoseph Frederik Calusung Walanda, seorang guru pada athun 1890, membuka kemungkinan yang besar untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan bantuan suami dan beberapa orang terpelajar lainnya, Pada bulan Juli 1917 ia mendirikan organisasi yang diberi nama Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT). Tujuan organisasi ini ialah mendirikan sekolah-sekolah rumah tangga untuk mendidik anak-anak perempuan yang telah menamatkan Sekolah Dasar.

Sekolah PIKAT yang pertama berdiri pada bulan 1918. Di sekolah itu diajarkan cara-cara mengatur rumah tangga seperti memasak, menjahit, merawat bayi, dan pekerjaan tangan.Guru-guru tidak digaji. Mereka bekerja secara sukarela. Dari tahun ke tahun PIKAT semakin berkembang. Tetapi, halangan banyak pula yang di hadapi, terutama dalam masalah biaya. Untunglah Maria tidak patah hati. Ia terus berusaha sekuat tenaga mengatasi setiap kesulitan. Pada tahun 1920 Gubernur Jenderal Belanda mengunjungi sekolah PIKAT dan memberikan sumbangan uang.

Kepada murid-murid Maria Walanda Maramis menanamkan rasa kebangsaan. Mereka dianjurkan agar selalu memakai pakaian daerah. Kepada anak-anaknya ia berkata, “Pertahankanlah bangsamu!” Ia meninggal dunia pada bulan Maret 1924 dan dimakamkan di Maumbi, Sulawesi Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar