Selamat Datang di My Web Blog

Senin, 11 Mei 2015

SULTAN THAHA SYAIFUDDIN (1816-1904)



Sultan Thaha Syifuddin lahir di jambi pada tahun 1816. Pada tahun 1841 ia diangkat sebagai Pangeran Ratu di bawah Pemerintahan Sultan Abdurrahman. Sejak itu, ia memperlihatkan sikap menentang Belanda.
Baca Selengkapnya


Ketika sebuah kapal dagang Amerika berlabuh di pelabuhan Jambi, ia berusaha mengadakan kerja sama dengan pihak Amerika. Pada tahun 1833 yang menyatakan bahwa Jambi adalah milik Belanda dan dipinjamkan kepada Sultan Jambi. Akibatnya hubungan dengan Belanda menjadi Tegang. Kemudian Belanda mengirimkan Ultimatum agar Sultan Thaha menyerahkan diri tetapi Sultan Thaha menolaknya. Pada tanggal 25 September Belanda melencarkab serangan. Pasukan Jambi berhasil menenggelamkan sebuah kapal peranag Belanda tetapi mereka tidak mampu mempertahankan Belanda. Sultan Thaha menyingkir ke Muara Tembesi dan membangun pertahanan di tempat ini.

Pada tahun 1855 mereka menyerang sebuah benteng Belanda dalam kota jambi, Pos Militer Belanda mereka hancurkan. Karen aitu Belanda mengirimkan Pasukan bantuan dalam jumlah besar. Sultan Thaha terpaksa meninggalkan Muara Tembesi dan pindah ke tempat lain. Beberapa tahun lamanya sultan Thaha bertahan di Sungai Aro. Bulan April 1904 tempat ini diserang pasukan Belanda. Sultan Thaha berhasil meloloskan diri. Tidak lama kemudian, pada tanggal 21 april 1904 ia meninggal dunia di Muara Theo.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar