Mahmud badaruddin II lahir di
palembang pada tahun 1767. Ia dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Palembang pada
tahun 1803. Sejak itu ia berusaha membebaskan Palembang dari pengaruh kekuasaan
Belanda.
Baca Selengkapnya
Untuk itu, dijalinnya kerjasama dengan
denagn penguasa Inggris di Penang, Malaysia, sehingga ia banyak memperoleh
banyak senjata. Perang dengan Belanda pun tak terhindarkan. Dalam pertempuran
di Sungai Aur tanggal 14 September 1811, pasukan Belanda dapat dihancurkannya.
Dengan demikian, Palembang dapat dibebaskannya dari kekuasaan Belanda. Pada
Bulan September itu pula Inggris merebut Indonesia dari Belanda. Inggris
memaksakan kehendaknya dengan kekuatan militer agar Sultan Badaruddin II
mengakui kekuasaan Inggris atas Militer.
Kekuasaan Belanda di Indonesia
dipulihkan, pada bulan Juni 1818 Palembang dikembalikan Inggris kepada Belanda
dan Sultan Badaruddin II diangkat kembali menjadi sultan. Akan tetapi, didaerah
pedalaman, rakyat menentang kembali kekuasaan Belanda. Pada tahun 1819 pasukan
Belanda berusaha merebut keraton, tetapi gagal. Sultan Badaruddin II diajak
berunding, tetapi ia menolak.
Pada tanggal 1 Juli 1821 Belanda
melakukan serangan besar-besaran dan akhirnya keraton dapat mereka duduki.
Sultan Badaruddin II mereka tawan. Pemerintah Belanda membunag Sultan
Badaruddin II ke Ternate. Di tempat pembuangan ini ia meninggal dunia pada
tanggal 26 November 1852.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar