Wilhelmus Zakarias Yohannes lahir di
Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, pada tahun 1895. Ia memiliki otak yang cerdas.
Dari kelas tiga Sekolah Dasar, meloncat ke kelas lima. Pendidikan di STOVIA (Sekolah
Dokter) yang seharusnya ditempuh sembilan tahun, diselesaikannya delapan tahun.
Baca Selengkapnya
Sesudah menamatkan STOVIA ia bertugas
sebagai dokter di Rumah Sakit Semarang, kemudian berpindah-pindah ke beberapa
kota di Sumatera Selatan. Yohannes berjasa dalam mengembangkan pemakaian
rontgen di rumah-rumah sakit. Ia merupakan ahli rontgen pertama bangsa
Indonesia. Selama Perang Kemerdekaan, Yohannes tetap bertugas di Rumah Sakit
Umum Pusat di Jakarta. Rumahnya seringkalidigeledah tentara Belanda sebab rumah
itu menjadi tempat berkumpul pemuda-pemuda pejuang. Beberapa kali diancam akan
ditembak karena mengibarkan bendera Merah Putih di depan rumah. Setelah Kota Jakarta dikuasai sepenuhnya oleh
Belanda, Rumah Sakit Umum Pusat dijadikannya tempat penampungan orang-orang Repubuliken
yang tetap tinggal di Jakarta. Belanda mengajak bekerja sama, dan berjanji akan
memberikan kedudukan tinggi dengan gaji yang besar, tetapi Yohannes menolak.
Sesudah Pengakuan kedaulatan, Prof.
Dr. W.Z. Yohannes diangkat menjadi Presiden (Sekarang Rektor) Universitas
Indonesia (UI), dengan tugas membangun kembali UI yang terlantar selama Perang
Kemerdekaan. Pada bulan April 1952 ia berangkat ke negeri Belanda untuk
mempelajari perkembangan ilmu rontgen serta organisasi rumah sakit. Pada tanggal
4 September 1952 ia meninggal dunia di negeri Belanda. Jenazahnya dibawa ke
Indonesia dan dimakamkan di Perkuburan Jati Pertamburan, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar