Selamat Datang di My Web Blog

Sabtu, 09 Mei 2015

RADEN DEWI SARTIKA (1884-1947)



Raden Dewi Sartika lahir di Cicalengka, Jawa Barat, pada tanggal 4 Desember 1884. Ayahnya, Raden Somanagara, meninggal dunia dalam pembuangan di Ternate sebab melawan Pemerintahan Belanda.
Baca Selengkapnya




Ia mengikuti pendidikan Sekolah Dasar Cicalengka. Pada tahun 1904 didirikannnya Sekolah Isteri. Sekolah itu hanya terdiri atas dua kelas. Muridnya mula-mula hanya dua puluh orang. Mereka diajarkan berhitung, membaca, menulis, menjahit, merenda, dan menyulam. Pelajaran agama diberikan pula. Sekolah itu medapat pehatian dari masyarakat. Murid-muridnya bertambah banyak dan mata pelajarannya bertambah pula. Pada tahun 1910 nama sekolah itu diganti menjadi Sekolah Keutamaan Isteri. Dewi Sartika berusaha mendidik anak-anak gadis agar kelak menjadi ibu rumah tangga yang baik, bisa berdiri sendiri, luwes, dan trampil. Tetapi ia harus membanting tulang mencari biaya untuk mengongkosi sekolah tersebut.

Pemerintah menghadiakan bintang perak sebagai penghargaan atas jasa-jasa Dewi Sartika. Dalam memajukan Sekolah Keutamaan Isteri, Dewi Sartika banyak mendapat bantuan tenaga dan pemikiran dari suaminya, Raden Kanduruan Agah Suriwinata. Selama berlangsung Perang Dunia I, timbul kesulitan keuangan. Tetapi, pada tahun 1929 Sekolah Keutaman Isteri sudah memiliki Gedung sendiri. Namanya berganti lagi menjadi Sekolah Raden Dewi.

Pada masa perang Kemerdekaan, kota Bandung diduduki oleh Belanda. Dewi Sartika terpaksa menghentikan kegiatan dan mengungsi ke Cinean. Ia meninggal dunia di sana pada tanggal 11 September 1947. Kuburannya kemudian dipindahkan ke Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar