Selamat Datang di My Web Blog

Rabu, 06 Mei 2015

MARTHA KHRISTINA TIAHAHU (1801-1818)



Martha Khristina Tiahahu lahir di Nusa Laut, Kepulauan Maluku, pada tahun 1801 sebagai putri sulung Kapitan Paulus Tiahahu. Umurnya baru enam belas tahun ketika penduduk Saparua di bawah pimpinan Kapitan Pattimura mengangkat senjat menentang kekuasaan Belanda.
Baca Selengkapnya



Perlawanan di saparua itu menjalar pula ke nUsa Laut dan ke tempat-tempat lain. Penduduk Nusa Laut dipimpin oleh Kapitan Paulus Tiahahu berhasil merebut benteng Beverwijk di Negeri Sila, Leinatu. Semua tentara Belanda yang mempertahankan benteng tersebut di binasakan.

Pada tanggal 17 November 1817 Kapitan Paulus Tiahahu menjalani hukuman mati. Dengan tenang dan tabah Martha menyaksikan pelaksanaan hukuman tersebut. Tiada setetes pun air mata mengalir. Sesudah itu, ia berusaha mengumpulkan para pengikut dan menyusun kekuatan untuk melanjutkan perjuangan. Sebelum sempat mengobarkan perlawanan, ia tertangkap. Bersama 39 orang lainnya yang dijatuhi hukuman buang ke Pulau Jawa sebagi pekerja paksa di perkebunan kopi. Sebelum berangkat, Belanda membujuknya supaya mau bekerja sam. Bujukan itu ditolak. Di atas kapal yang membawanya ke pulau Jawa,ia jatuh sakit, tetapi menolak untuk diobati oleh orang-orang Belanda. Tengah malam tanggal 1 Menjelang tanggal 2 Januari 1818, martha Khristina Tiahahu, Pahlawan wanita yang berhati baja itu, meninggal dunia dalam pelayaran ke tempat pembuangan. Jenazahnya di lemparkan ke Laut Maluku, antara pulau Buru dan Pulau Tiga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar