Umri alias Hudaemi yang kemudian lebih
di kenal terkenal dengan nama Kyai Haji Zaenal Mustofa, lahir pada tahun 1899
di Kampung Bageur, desa Cimerah, Kewedanan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Selengkapnya
Sesudah itu ia belajar ilmu agama di
beberapa pesantren di Jawa Barat. Pada tahun 1927 ia menunaikan ibadah Haji dan
sesudah itu ia memakai nama Haji Zaenal Mustofa. Pulang dari Mekah, ia
mendirikan sebuah pesantren di Bageur yang di kenal dengan nama Pesantren
Sukamanah.
Pada kependudukan Jepang ia menentang
pelaksanaan seikeirie (memberi hormat dengan menundukan kepala ke arah matahari
terbit) dan pengerahan romusya (pekerja paksa), karena bertentangan dengan
ajaran agama Islam. Zaenal Mustofa membentuk pasukan Tempur Sukamanah dan
mengadak persiapan-persiapan untuk melancarkan perlawanan bersenjata terhadap
Jepang. Murid-murid disuruh berpuasa untuk mempetebal iman. Menurut renacana,
perlawanan akan dimulai pada tanggal 1 Maulud yang Jatuh pada tanggal 25
Februari 1944. Sehari sebelum itu, Datang utusan Jepang dari tasikmalaya untuk
berunding. Utusan itu dibunuh, kecuali satu orang yang disuruh menyampaikan
ultimatum supaya tanggal 25 Februari 1944 Jepang memerdekakan pulau Jawa. Kalau
tidak, maka perang akan berkobar.
Pada tanggal 25 Februari 1944, pasukan
tentara Jepang dikerahkan ke Sukamanah, tetapi mereka terbunuh semuanya. Karena
itu, Jepang mengerahkan kekuatan yang besar dari Tasikmalaya, Garut dan
Bnadung. Pertempuran sengit terjadi. Karena kurang pengalaman dan kurang
senjata, banyak murid pesantren yang jatuh sebagai korban. K.H. Zaenal Mustofa
tertangkap dan kemudian dijatuhi hukuman mati di Jakarta. Pada tanggal 10
November 1974 kuburannya dipindahkan ke Taman Makam Tasikmalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar