Selamat Datang di My Web Blog

Sabtu, 09 Mei 2015

KAPTEN CZI TNI ANUMERTA PIERRE TENDEAN (1939-1965)



Pierre Andreas Tendean lahir di Jakarta pada tanggal 21 Februari 1939. Setelah menamatkan sekolah Dasar, ia melanjutkan pelajaran ke Sekolah Menengah Pertama, kemudian ke Sekolah Menengah Atas Bagian B di Semarang dan lulus dalam tahun 1958.
Baca Selengkapnya




Ia masuk Akademik Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung yang kemudian berganti nama menjadi Akademi Militer Jurusan Teknik (Akmil Jurtek). Selam dalam pendidikan, ia memperlihatkan hasil yang baik, sehingga diangkat menjadi Komandan Batalyon Taruna dan juga sebagai Ketua Senat Korps Taruna.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Akmil Jurtek tahun 1962, Pierre diangkat menjadi Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komandan Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan. Setahun kemudian ia mengikuti pendidikan di Sekolah Intelijen dan setelah selesai, bertugas melakukan penyusupan ke daerah Malaysia yang ketika itu masih bermusuhan dengan Indonesia. Pada bulan April 1965 Letnan Satu Pierre Andreas Tendean diangkat menjadi ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Menko Hankam/Kasab) Jendral Nasution. Jenderal Nasution adalah seorang perwira tinggi yang dianggap musuh besar dan karena itu merupakan tokoh utama yang akan dibunuh oleh PKI.

Dinihari tanggal 1 Oktober 1965 PKI mulai melancarkan pemberontakan yang disebut “Gerakan Tiga Puluh September” (G-30-S). Gerombolan Pki mendatangi rumah Jenderal Nasution untuk menculik dan membunuhnya. Pierre Tendean yang sedang tidur diruangan belakang mendengar serentetan tembakan, segera ia berlari ke bagian depan rumah, tetapi ia tertangkap. Karena wajahnya hampir serupa denagn wajah Jenderal Nasution, anggota gerombolan mengira bahwa mereka sudah berhasil melaksanakan tugas. Pierre Tendean mereka bunuh. Mayatnya disembunyikan di Lubang Buaya. Setelah ditemukan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar