Selamat Datang di My Web Blog

Sabtu, 09 Mei 2015

JENDERAL TNI ANUMERTA BASUKI RAKHMAT (1921-1969)



Basuki Rakhmat dilahirkan di Tuban, Jawa Timur, pada tanggal 14 November 1921. Pendidikan umum terakhir yang ditempuh ialah Sekolah Guru Muhammadiyah di Yogyakarta.
Baca Selengkapnya




Pada masa Kependudukan Jepang, ia mengikuti pendidikan Tentara Pembela Tanah Air(Peta). Sesudah selesai, ditempatkan sebagai Shodanco Peta di Pacitan. Sesudah pengakuan kedaulatan, Basuki Rakhmat tetap bertugas di bidang militer. Antara tahun 1956-1959 ia diserahi tugas sebagai Atase Militer RI di Australia. Kembali dari Australia diangkat menjadi Asisten IV Kepala Staf Angkatan Darat dan pada tahun 1962 menjadi Panglima Komando Daerah militer (Kodam) VIII/Brawijaya berkedudukan di Surabaya. Pada waktu terjadi pemberontakan G 30 S/PKI, ia membantu pimpinan Angkatan Darat  menumpas pemberontakan tersebut, antara lain dengan cara menyadarkan Pasukan Kodam VIII/Brawijaya yang diperalat oleh Gerombolan Pemberontak.

Mayor Jenderal Basuki Rakhmat menghadap Presiden Sukarno di Istana Bogor untuk membahas situasi politik yg semakin panas akibat Pemberontakan G30 S/PKI. Dari pertemuan itu lahir Surat perintah 11 Maret (Supersemar). Dalam surat perintah itu Presiden Sukarno memerintahkan Jenderal Suharto agar mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

Pada bulan April 1966 Basuki Rakhmat diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri. Ia dapat tugas berat untuk memenangkan Penentuan Pendapat Rakyat (Papera) diIrian Barat. Ia meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 8 Januari 1969 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar