Selamat Datang di My Web Blog

Jumat, 22 Mei 2015

ISMAIL MARZUKI (1914-1958)



Ismail marzuki dilahirkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1914. Ia menempuh pendidikan di HISdan di Mulo, kedua-duanya di Jakarta. Disamping itu, pada sore hari ia mengikuti pendidikan agama di Madrasah. Bakat musik di warisi dari ayahnya, pada Umur 17 yahun Ismail sudah berhasil menggubah lagu berjudul “O, Sarinah”.
Baca Selengkapnya


Beberapa lagu gubahannya direkam di Singapura, ia juga mendapat kepercayaan mengisi ilustrasi musik untuk film “Terang Bulan’. Selain lagu-lagu berbahasa indonesia dan berirama keroncong, ia juga menggubah lagu dalam bahasa Belanda.

Sesudah kemerdekaan tercapai, Ismail Marzuki menyumbangkan tenaga di Radio Republik Indonesia (RRI). Pada waktu RRI dikuasai Belanda, ia mengundurkan diri karena Belanda memaksa pegawai RRI untuk menurunkan bendera Merah Putih yang berkibar di gedung itu. Peristiwa itu mengihlami Ismail untuk menggubah lagu “Berkibarlah Benderaku”.

Pada masa perang kemerdekaan, Ismail Marzuki tidak bisa menyumbangkan tenaganya karena fisiknya lemah. Ia merasa sedih karena hal itu. Perasaan itu diungkapkannya lewat lagu “Cacat Perwira”. Lagu-lagu yang terkenal pada masa itu adalah “Halo-halo Bandung”, “selendang Sutera”, “Sapu Tangan dari Bandung Selatan”, dan “Sepasang Mata Bola”. Melalui lagu “Melati di Tapal Batas”, ia mengisahkan bahwa bukan hanya pria, melainkan juga wanita mempunyai andil dalam perjuangan.

Sesudah perang kemerdekaan berakhir, Ismail bekerja kembali di RRI. Ia dipercayai memimpin Orkes Studio Jakarta. Ismail Marzuki mencintai bangsa dan tanah airnya melalui Lagu-lagu yang digubahnya. Lagu “Rayuan Pulau Kelapa” dan “Indonesia Tanah Pusaka” memperlihatkan cintanya yang besar terhadap tanah air. Ismail Marzuki telah menggubah puluhan lagu dari yang berirama keroncong sampai berirama seriosa. Lagu-lagunya ada yang beraroma jenaka, romantis, tetapi banyak pula yang beraroma semangat perjuangan.
Berhubungan dengan kesehatannya semakin memburuk, pada tahun 1957 Ismail Marzuki mengundurkan diri dari RRI. Pada tanggal 25 Mei 1958 komponis pejuang itu meningggal dunia di Jakarta. Namanya kemudian diabadikan dalam nama pusat kesenian di Jakarta, yakni Taman Ismail Marzuki. Pemerintah menghargai jasa yang telah disumbangkan Ismail Marzuki di bidang musik. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 089/TK/Tahun 2004 tanggal 5 November 2004, Ismail Marzuki dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar