Suryopranoto lahir di Yogyakarta pada
tahun 1871. Setelah memperoleh ijazah pendidikan pegawai negeri, ia bekerja di
bidang pemerintahan, tetapi seringkali bertengkar dengan atasannnya, orang
Belanda. Pendidikan lain yang di tempuh ialah Sekolah Pertanian di Bogor.
Baca Selengkapnya
Sesudah itu, ia di angkat menjadi
kepala Dinas Pertanian di Wonosobo. Pada tahun 1914 ia minta berhenti sebagai
protes atas pemecatan seorang pegawai yang menjadi anggota Sarekat Islam.
Selanjunya, ia tidak mau lagi bekerja sebagai Pegawai Pemerintah belanda. Untuk
membantu Kaum tani buruh, Pada tahun 1914 didirikannya organisasi Adhi Dharma yang bergerak di bidang koperasi,
usaha pertukangan dan sebagainya. Selain itu, didirikannya pula sekolah
Adhi Dharma untuk mendidik anak – anak petani-buruh.
Dalam Serekat Islam, Suryopranoto
menduduki jabatan sebagai anggota pengurus Pengurus besar. Selain itu, ia juga
menjadi pemimpin kaum buruh yang tergabung dalam Personeel Fabrieks Bond (PFB).
Karena kegiatan-kegiatan itu, tiga
kali ia harus masuk penjara, tahun 1923 di penjara Malang, tahun 1926 di
Semarang., dan tahun 1933 diSukamiskin, Bandung. Kagiatan lain ialah bidang
kewartawanan. Hasil Karyanya
berupa seri ensiklopedi tentang perjuangan sosialisme, disita dan
dilarang beredar oleh Pemerintah Belanda.
Sesudah indonesia merdeka menyumbangkan
tenaga di bidang pendidkan. Ia meninggal dunia pada tanggal 15 Oktober 1959 di
Cimahi, Jawa Barat dan dimakamkan di Kota Gede, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar