Selamat Datang di My Web Blog

Kamis, 30 April 2015

HAJI AGUS SALIM (1884-1954)

Muhammad Darwis yang kemudian lebih dikenal dengan nama Kyai Haji Akhmad Dahlan lahir di Yogyakarta  pada tahun 1868. Selain menerima pendidikan agama di pesantren, ia banyak membaca buku ilmu pengetahuan. Dua kali ia ke Mekah dan Kesempatan itu dipergunakan untuk memperdalam pengetahuan agama.
Baca Selengkapnya


Pada waktu itu, umat islam Indonesia sedang dalam keadaan mundur. Mereka tidak bersatu, dan karena itu menjadi lemah. Ajaran agama banyak dipengaruhi oleh hal-hal yang berbau mistik. Melalui muhamamadiyah, Ahmad Dahlan berusaha memajukan pendidikan Islam dan membangun masyarakat Islam yang sebenarnya. Untuk itu, kegiatan dakwah ditingkatkan. Pelajaran agama diberikan di sekolah-sekolah agama diajarkan pula pengetahuan umum yang pada masa sebelumya termasuk hal yang dilarang.

Pembaharuan yang dijalankan Akhmad Dahlan pada mulanya mendapat tantangan dari masyarakat. Pada waktu membetulkan arah kiblat di masjid –masjid di Yogyakarta, masyarakat menjadi gempar dan marah. Di masjid besar Yogyakarta ia membuat garis-garis saf menurut yang semestinya. Garis-garis itu dihapus orang dan surau miliknya dibongkar. Waktu mengadakan dakwah di Banyuwangi, ia diancam akan dibunuh, dituduh sebagai kyai palsu sebab berani mengajarkan pengetahuan umum di sekolah agama. Tetapi, lama kelamaan, masyarakat menerima peruabahan yang diadakannya. Sekolah, masjid, langgar, rumahsakit, poliklinik, dan rumah yatim piatu banyak didirikan. Semua itu adalah hasil perjuangannya melalui Muhammadiyah.

Ia juga memikirkan nasib generasi muda dan berpendapat bahwa ilmu tanpa agama sangat berbahaya bagi kehidupaan anak-anak muda. Untuk memajukan kaum wanita, pada tahun 1918 didirikan Aisyiah. Selain itu, dibentuk pula Kepanduan Hizbul Wathan. Kyai Haji Akhmad Dahlan meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 1923 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar