Ernest Eugene Francois Douwes Dekker
yang kemudian terkenal dengan nama Dr. Danudirja Setiabudi, lahir di Pasundan,
Jawa Timur, pada tanggal 28 Oktober 1879. Setelah menamatkan kuliahnya di
universitas Zurich, Swiss ia bekerja diperkebunan Kopi di daerah Malang.
Baca Selengkapnya
Suatu hari ia menyaksikan seorang
Belanda berlaku kasar terhadap seorang buruh. Rasa kemanusiaannya tersinggung,
lalu minta berhenti dan kemudian bekerja sebagai guru kimia. Sebagai
sukarelawan, ia turut dalam Perang Boer melawan Inggris di Afrika Selatan. Ia
di tawan Inggris dan dipenjarakan di Sri Lanka. Setelah bebas, ia kembali ke
indonesiam lalu memimpin harian De Express yang banyak memuat karangan untuk
memperjuangkan kemerdekaan bagi indonesia. Bersama Suwardi Suryaningrat dan dr.
Cipto Mangunkusumo, pada tahun 1912 ia mendirikan Indische Partij (IP), Partai
Politik pertama yang lahir di indonesia.
Dr. Danudirja Setiabudhi seringkali
masuk penjara. Pada tahun 1941 ia dipenjarakan di Jakarta, sesudah itu
berpindah-pindah tempat dan akhirnya dibawa ke negeri Belanda. Sesudah Perang
Dunia II berakhir, ia kembali ke indonesia dan turut membantu perjuangan
mempertahankan Kemerdekaan. Waktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, ia di
tangkap dan di masukan ke dalam penjara. Sesudah pengakuan kedaulatan, Dr.
Danudirja Setiabudhi menetap di Bandung. Di kota itu ia meninggal dunia pada
tanggal 28 agustus 1950.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar