Patuan Bosar Ompu Pulo Batu yang lebih
dikenal dengan nama Si Singamangaraja
XII, lahir di Bakkara, tanapuli, apda tahun 1849. Pada tahun 1867 ia di
angkat menjadi raja menggantikan ayahnya yang meninggal dunia akibat serangan
penyakit kolera.
Baca Selengkapnya
Pada masa pemerintahannya, kekuasaan
kolonial Belanda mulai memasuki daerah Tanapuli. Mereka berlindung di balik
kegiatan zending yang mengembangkan agama kristen. Si Singamangaraja XII tidak
menentang uasaha-usaha mengembangkan agama, tetapi ia tidak bisa menerima tertanamnya
kekuasaan Belanda di wilayah kekuasaannya. Untuk menghadapi segala kemungkinan,
ia mengadakan persiapan-persiapan.. Sesudah itu, pertempuran berkobar di
tempat-tempat lain, seperti Balige ban Bakkara. Tetapi terpaksa
ditinggalkannya, dan sejak itu perjuangan dilanjutkan di tempat lain. Pada
bulan Mei 1883 kedudukan Belanda di Uluan digempur. Begitu pula Belige mendapat
serangan yang cukup kuat. Dalam serangan ke Tangga Batu pada tahun 1884,
pasukan Belanda berhasil di hancurkan. Karena itu, Belanda melipatgandakan
kekuatannnya.
Sejak tahun 1904 Belanda melakukan
pengepungan yang ketat. Tiga tahun berikutnya Si Singamangaraja XII berhasil
meloloskan diri dari kepungan. Berkali-kali pula pasukan Belanda tertipu.
Akhirnya, Belanda mengetahui juga tempat persembunyiannya, yakni di hutan di
daerahb Simsim. Pada tanggal 17 Juni 1907 tempat di kepung oleh pasukan
Belanda. Komandan pasukan Belanda meminta supaya Si Singamangaraja XII
menyerah, tetapi permintaan itu di tolaknya. Pertempuran dilanjutkan, Si singamangaraja
XII gugur dalam pertempuran itu. Jenazahnya mula-mula dimakamkan di Tarutung,
Kemudian dipindahkan ke Balgie dan akhirnya ke Pulau Samosir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar