Selamat Datang di My Web Blog

Senin, 04 Mei 2015

SULTAN HASANUDIN (1631-1670)



Muhammad Bakir atau I. Mallambosi yang telah dikenal dengan nama Sultan Hasanuddin lahir di Ujungpadang pada tahun 1631. Sebelum dinobatkan menjadi raja Gowa ke-16 pada tahun 1653, Hasanuddin sudah sering  diutus oleh ayahnya ke beberapa kerajaan lain di Indonesia, seperti Banten dan Mataram untuk mengadakan perjanjian kerjasama perdagangan dan pertahanan.
Baca Selengkapnya

Setelah Hasanuddin naik tahta, ia brusah menggabungkan beberapa kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk bersama-sama menghadapi Belanda. Pada tahun 1660 meletus perang antara Gowa dan Belanda yang diakhiri dengan perdamaian. Tetapi, perdamaian itu terlalu banyak merugikan Gowa. Karena itu, pada tahun 1666 Hasanuddin kembali memaklumkan perang kepada Belanda. Dalam perang ini Belanda dibantu oleh beberapa kerajaan yang dapat mereka pengaruhi. Belanda menereahkan angkatan perang yang besar di bawah pimpinan Cornnelis Speelman. Beberapa buah benteng pertahanan Gowa jatuh ke tangan Belanda. Pada tanggal 18 November 1667 diadakan perjanjian Bungaya yang mengakhiri perang tersebut.

Tanggal 24 Juni 1668 pertahanan terkuat dan terakhir Kerajaan Gowa, yakni benteng Sombaopu, jatuh ke tangan Belanda. Dengan jatuhnya benteng tersebut kekuatan Hassanuddin semakin lemah. Lima hari kemudian ia mengundurkan diri dari takhta Kerajaan. Namun, ia tetap tidak mau bekerjasam dengan Belanda. Sultan Hassanuddin meninggal dunia tanggal 12 Juni 1970. Karena keberaniannya, Belanda menanamkannya “Ayam Jantan dari Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar