Thomas matulessy yang lebih dikenal
terkenal dengan nama Kapitan Pattimura lahir di negeri Haria, Pulau Saparua,
Maluku, pada tahun 1783. Ia mengalami masa perganitian pemerintahan dari tangan
Belanda ke tangan Inggris pada tahun 1798. Pada masa pemerintahan Inggris, ia
masuk dinas militer dan memperoleh pangkat sersan.
Perlawanan mula-mula berkobar di
Saparua dan kemudian menjalar ke tempat-tempat lain. Thomas matulessy diangkat
menjadi pimpinan perlawanan dengan gelar kapitan Pattimura. Di bawah
pimpinannya, penduduk Saparua berhasil merebut benteng Duurstede pada tanggal
16 Mei 1817. Semua tentara Belanda yang ada dalam benteng itu, termasuk Residen
van den Berg, tewas. Pasukan Belanda yang dikirimkan untuk merebut kembali
benteng tersebut, dihancurkan oleh pasukan Pattimura. Sesudah itu Belanda
melancarkan operasi besar-besaran untuk memedamkan perlawanan. Karena kekuatan
yang tidak seimbang, lama-kelamaan perlawanan menjadi berkurang. Kapitan
Pattimura tertangkap sewaktu berada di sebuah rumah di Siri Sori. Dengan
beberapa orang temannya, ia dibawa ke Ambon. Belanda membujuknya untuk bekerja
sama, tetapi bujukan itu ditolak.
Pengadilan kolonial Belanda
menjatuhkan hukuman gantung kepada Pattimura. Sehari sebelum hukuman itu
dijalankan, Belanda masih membujuk, tetapi ia tetap menolak. Pada hari Selasa
tanggal 16 Desember 1817 hukuman gantung dilaksanakan di depan benteng Victoria
di Ambon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar