Selamat Datang di My Web Blog

Senin, 04 Mei 2015

FATMAWATI SOEKARNO (1923-1980)



Fatmawati dilahirkan di Pasar Padang, Bengkulu pada tanggal 15 Februari 1923, putri dari seorang tokoh Muhammadiyah setemapt. Ia menempuh pendidikan di Hollands Inlandsche School (HIS; Setingkat Sekolah Dasar) dan Sekolah Kejuruan yang dikelola oleh sebuah organisasi katolik.
Baca Selengkapnya



Ketika masih duduk di bangku HIS, ia sudah aktif berorganisasi sebagai anggota pengurus Nasyiatul aisyiah, organisasi yang ada dibawah naungan Muhammadiyah. Namun, sebagai murid sekolah Katolik, ia tidak canggung berperan sebagai Bunda Maria dalam sandiwara yang diadakan oleh sekolah tersebut.

Pada tahun 1938 Fatmawati berkenalan dengan Bung Karno. Bung karno memasuki Muhammadiyah dan bertugas sebagai  pengajar. Fatmawati menjadi salah seorang murid dan bahkan ia tinggal bersama Bung Karno dan istrinya Inggit Garnasih. Lebih dari itu, ia dilamar oleh Bung Karno untuk menjadi istri. Pada tahun 1943 ia menikah dengan Bung Karno di Jakarta setelah Bung karno menceraikan secara baik-baik dan berjanji akan membantu kehidupan Inggit untuk masa-masa selanjutnya.

Pada saat Kemerdekaan diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 Bendera dikibarkan, tanda bahwa Indonesia telah merdeka. Bendera itulah yang di jahit sendiri oleh Fatmawati dan kain itu diperolehnya dari Pemuda Chaerul Basri. Kini bendera yang bersejerah itu dijadikan Bendera pusaka dan disimpan di Museum Monumen Nasioanl (Monas). Sehari setelah kemerdekaan diproklamasikan, Bung Karno dianglat menjadi Presiden RI dan Fatmawati pun resmi menjadi Ibu Negara.

Dalam keadaan serba sulit karna ditinggal suaminya bergerilya di luar kota, ia bersama istri Kolonel Nasution sering mengirim keperluan untuk para gerilyawan di daerah pedalaman. Fatmawati berusaha meningkatkan peranan kaum wanita dalam pemerintahan. Usaha itu berhasil dengan diangkatnya beberapa tokoh wanita sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Sesudah pengakuan kedaulatan ia gigih memperjuangkan agar dokumen, arsip, dan benda-benda milik RI yang dirampas Belanda antara tahun 1945-1949 dikembalikan kepada pemerintahan RI.

Fatmawati meninggalkan kehidupan istana dan tinggal di rumah pribadi setelah Presiden Soekarno menikah dengan Hartini. Ia meninggal dunia pada tanggal 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, malysia. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar