Selamat Datang di My Web Blog

Minggu, 03 Mei 2015

LETJEN ANUMERTA SUPRAPTO (1920-1965)



Suprapto lahir di Purwokerto pada tanggal 20 Juni 1920. Setelah menamatkan MULO (Setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), ia melanjutkan pelajaran ke AMS (Setingkat Sekolah Menengah Umum) Bagian B di Yogyakarta dan tamat pada tahun 1941.
Baca Selengkapnya



Pada waktu itu pula Pemerintah Hindia Belanda mengumumkan milisi sehubungan dengan pecahnya Perang Dunia II. Suprapto memasuki pendidikan militer pada Koninklijke Militaire Akademie di Bandung, tetapi tidak sampai tamat sebab Jepang sudah mendarat di Indonesia. Ia ditawan dan dimasukkan ke dalam penjara, tetapi berhasil meloloskan diri.

Sesudah pengakuan kedaulatan, Suprapto bertugas sebagai Kepala Staf Tentara & Teritorium (T&T) IV / Diponogero di Semarang. Dari T&T IV ia ditarik ke staf Angkatan Darat di Jakarta. Sesudah pemberontakan PRRI/Permesta dipadamkan, Suprapto diangkat menjadi Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera, berkedudukan di Medan. Dalam tugasnya tersebut, ia banyak menghadapi rongrongan dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia termasuk salah seorang perwira yang menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima ynag terdiri atas buruh dan tani. Oleh karena itu, perwira yang taat menjalankan ibadah agama ini di msuhi oleh PKI.

Dinihari tanggal 1 Oktober 1965 PKI melancarkan pemberontakan yang disebut “Gerakan Tiga Puluh September”. Mayor Jenderal Suprapto mereka culik dan mereka bunuh. Mayatnya disembunyikan di Lubang Buaya. Setelah ditemukan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar