Selamat Datang di My Web Blog

Minggu, 03 Mei 2015

JENDERAL ANUMERTA AHMAD YANI (1922-1965)



Ahmad Yani lahir di Jenar, Puwerejo, pada tanggal 19 Juni 1922. Pendidikan umum sempat di tempuhnya sampai kelas dua AMS (Setingkat Sekolah Menengah Umum) bagian B, sebab pada waktu itu pemerintah Hindia Belanda mengumumkan milisi.
Baca Selengkapnya




Yani mengikuti pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang dan secara lebih intensif di Bogor. Pada masa pendudukan Jepang ia mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan Tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor.

Pada awal kemerdekaan, Ahmad Yani berhasil melucuti senjata Jepang di Magelang. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi komandan TKR Purwokerto. Pada tahun 1958 di Sumatera dan Sulawesi Utara meletus pemberontakan PRRI/Permesta. Kolonel Ahmad Yani diangkat menjadi Komandan Operasi 17 Agustus. Dalam waktu singkat pasukannnya berhasil menduduki kota Padang dan kemudian Bukittinggi. Pada tahun 1962 ia diangkat menjadi Kepal Staf Angkatan Darat. Selama memegang jabatan penting sebagai kepala Staf Angkatan Darat, ia banyak menghadapi rongrongan dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Angkatan Darat difitnah bekerja sama dengan sebuah negara asing untuk menjatuhkan Presiden Sukarno. Dengan tegas Yani menolak rencana PKI untuk meembentuk Angkatan Kelima yang terdiri atas buruh dan tani. Karena itu, ia dimusuhi oleh PKI.

Dinihari tanggal 1 Oktober 1965 PKI melancarkan pemberontakan yang mereka namakan “Gerakan Tiga Puluh September”. Letnan Jenderal Ahmad Yani, mereka culik dan mereka bunuh. Mayatnya disembunyikan di Lubang Buaya. Setelah ditemukan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar