Selamat Datang di My Web Blog

Minggu, 03 Mei 2015

LETJEN ANUMERTA S.PARMAN (1918-1965)



S. Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, pada tanggal 4 Agustus 1918. Sesudah menyelesaikan Sekolah Dasar ia meneruskan pelajaran ke Sekolah Menengah dan kemudian memasuki Sekolah Tinggi kedokteran. Sebelum tamat, Jepang sudah mendarat di Indonesia.
Baca Selengkapnya



Pada masa kependudukan Jepang, ia bekerja pada Jawatan kenpeitai. Karena dicurigai, ia ditangkap, tetapi kemudian dibebaskan kembali. Sesudah itu, ia dikirim ke Jepang untuk mengikuti pendidikan pada Kenpei Kasya Butai. Setelah kembali ke tanah air, ia tetap bekerja pada Jawatan Kenpeitai.

Sesudah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, S.Parman memasuki Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Akhir Desember 1945 ia diangkat menjadi Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta. Selama Agresi Militer II Belanda, ia turut bergerilya. Bulan Desmber 1949 ia diserahi tugas sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya. Ia berhasil membongkar rahasia  gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang akan melakukan operasinya di Jakarta di bawah pimpinan Westerling. Pada bulan Maret 1950 ia diangkat menjadi Kepala Staf G dan seahun kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk mengikuti pendidikan pada Military Police School.

Pada waktu S. Parman menjadi Asisten I Men/Pangad, Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang melakukan kegiatan untuk melancarkan pemberontakan. Sebgaai Perwira Intelijen, ia banyak mengetahui kegiatan gelap rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri atas buruh dan tani. Karena itu, ia dimusuhi oleh PKI. Dinihari tanggal 1 Oktober 1965 PKI melancarkan pemberontakan yang disebut “Gerakan Tiga Puluh September”. Mayor Jenderal S. Parman mereka culik dan mereka bunuh. Mayatnya disembunyikan di Lubang Buaya. Setelah ditemukan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar