Hasyim Asy’ari lahir di Demak, Jawa
Tengah, pada bulan April 1875. Sejak Kecil ia sudah hidup di lingkungan
peantren dan bergaul dengn para santri. Mula-mula ia mendapat pendidikan agama
dari ayah dan kakeknya, kemudian di pesantren-pesantren lain. Di pesantren
Siwalan ia belajar pada Kyai Jakub yang kemudian mengambilnya sebagai menantu.
Baca Selengkapnya
Pada tahun 1896 Hasyim naik haji dan
tinggal di Mekah selama tujtuh tahun untuk memperdalam pengetahuan agama dan
pada tahun 1907 didirikannya sebuah pesantren di desa Cukir, Jombang. Pesantren
itu terkenal dengan nama Pesantren Tebu Ireng. Dalam pesantren bukan hanya ilmu
agama yang diajarkan, tetapi juga pengetahuan umum. Murid-murid disuruh belajar
membaca huruf Latin, menulis dan membaca buku-buku yang berisi pengetahuan
umum, berorganisasi, dan berpidato. Baginya mengajarkan agama berarti
memperbaiki manusia. Mendidik para santri dan menyiapkan mereka untuk terjun ke
masyarakat, adalah salah satu tujuan utama perjuangan Hasyim Asy;ari.
Sesudah Indonesia merdeka, melalui
pidato-pidatonya K.H. Hasyim Asy’ari membakar semangat para pemuda supaya
mereka berani berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan. Ia meninggal dunia
pada tanggal 25 Juli 1947 karena pendarahan otak dan dimakamkan di Tebu Ireng.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar