Urip Sumaharjo lahir di Purworejo pada
tanggal 23 Februari 1893. Setelah Menamatkan Sekolah Dasar ia melanjutkan
pelajaran ke OSVIA (Sekolah Pamongprja) di Magelang. Di kota itu ia mulai
bercita-cita untuk menjadi tentara.
Setelah menyelasaikan tingkat pertama
OSVIA, ia tidak meneruskan ke tingkat kedua, tetapi langsung memasuki sekolah
militer di Jatinegara, Jakarta. Pada tahun 1913 ia lulus dari sekolah tersebut.
Dengan pangkat letnan dua, mulailah Urip menjalani dinas sebagai anggota KNIL
(Tentara Hindia Belanda).
Urip bersikap tegas dan pada tahun
1938 ia mengundurkan diri dinas militer sebagai protes terhadap perlakuan yang
tidak adil atas dirinya. Waktu itu ia sudah berpangkat mayor KNIL. Selama masa
kependudukan Jepang ia hidup sebgaai rakyat biasa dan dicurigai oleh kaki
tangan jepang. Dengan segala kesulitan yang dihadapi, Letnan Jenderal Urip
Sumaharjo bekerja keras menyempurnakan organisasi TKR sehingga kemudian
berkembang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Untuk melahirkan militer
profesional, ia memprakasai pembentukan Militer Akademi yang sekarang menjadi
Akademi Militer Nasional (AMN).
Waktu pemerintah menerima Persetujuan
Renville (Januari 1948), ia mengundurkan diri dari jabatan Kepala Staf Angkatan
Perang, sebab tidak setuju dengan politik pemerintah yang selalu ingin
berkompromi dengan Belanda. Namun ia diangkat sebagai Penasehat Militer
Presiden. Ia meninggal dunia di Yogyakarta pada tanggal 17 November 1948 akibat
serangan jantung dan dimakamakan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar