Selamat Datang di My Web Blog

Kamis, 14 Mei 2015

JENDERAL BESAR TNI KEHORMATAN ABDUL HARIS NASUTION (1918-2000)



Abdul Haris Nasution dilahirkan di Huta Pungkut, Kota Nopan, Tanapuli Selatan, pada tanggal 3 Desember 1918. Setelah menamatkan Hollands School, ia mengikuti pendidikan di Hollands Indlansche Kweekschool di Bukittinggi.
Baca Selengkapnya




Pada Tahun 1940 Ia memasuki pendidikan militer pada Coprs Opleiding Reserve Officieren di Bandung. Tetapi tidak sempat ia selesaikan berhubug dengan pecahnya Perang Pasifik dan serbuan Jepang ke Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat terbentuk, Nasution diangkat sebagai Kepala Staf Komandemen TKR Jawa Barat, Kemudian Divisi III dan akhirnya sebagai Panglima Divisi Siliwangi.

Sesudah Perang kemerdekaan berakhir, Nasution diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Pada tahun 1953 ia dinonaktifkan akibat peristiwa 17 Oktober 1952. Namun pada tahun 1955 ia diaktifkan kembali sebgaai KSAD. Dalam kedudukan ini ia menghadapi berbagai pemberontakan dalam negeri. Yang terberat ialah pemeberontakan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi Utara. Berbagai jabatan dipangkunya sesudah itu, antara lain Menteri Keamanan Nasional dan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Menko Hankam Kasab).

Jenderal Nasution terkenal sebagai tokoh yang antikomunis. Oleh karena itu, ia sangat dimusuhi oleh PKI. Pada awal pemerintahan Orde Baru, Jenderal Nasution diangkat sebagai Ketua MPRS. Pada tahun 1972 ia memasuki masa pensiun. Pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi Jenderal Besar TNI.

Jenderal Nasution dikenal pula sebagai pengarang yang produktif. Ia banyak menulis buku, khususnya mengenai militer. Karyanya yang cukup monumental ialah 11 jilid buku sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia. Bukunya Pokok-pokok Gerilya diterjemahkan ke beberapa bahasa asing. Ia juga menulis memoir berjudul Memenuhi Panggilan Tugas sebanyak delapan jilid. Jenderal Besar TNI Kehormatan Dr. Abdul Haris Nasution meninggal dunia pada tanggal 5 September 2000. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar