I Gusti Ngurah Rai lahir di Carangsari,
Bali, pada tanggal 9 Januari 1917. Sesudah menyelesaikan pelajaran di MULO
(Setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di Malang, ia mengikuti pendidikan
militer pada Sekolah Kadet Militer di Gianyar, Bali, dan selanjutnya menempuh
pendidikan pada Coprs Opleiding Voor Reserve Officieren di Magelang.
Baca Selengkapnya
Setelah lulus ia diangkat menjadi
letnan dua dan bertugas pada Corps Prayodha Bali. Tanggal 20 November 1946
denagn kekuatan besar, Belanda melancarkan serangan terhadap kedudukan Ngurah
Rai di desa Marga. Pertempuran sengit berkobar dan Pasukan Ciung Wanara
berhasil memukul mundur pasukan musuh. Sesudah itu Belanda mendatangkan bala bantuan
dan mengerahkan pesawat terbang untuk melancarkan bala bantuan dan mengerahkan
pesawat terbang untuk melancarkan tembakan dari udara. Pasukan Ciung Wanara
terkepung. Sementara itu tembakan udara tidak dapat dihindarkan sebab medan
perang itu terbuka. Dalam keadaan yang kritis itu Letnan Kolonel I. Gusti
Ngurah Rai mengeluarkan perintah “Puputan”, artinya bertempur sampai
habis-habisan. Ia gugur beserta seluruh anggota pasukan dalam pertempuran itu.
Jenazahnya dimakamkan di desa Marga. Pertempuran itu terkenal dengan nama
Puputan Margarana.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar